PELAJARAN KE 5
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُ الـخْلاَءَ فَأَحْـمِلُ أَنَا وَغلُاَمٌ نَـحْوِي إِدَاوَةً مِنْ مَاءٍ وَ عَنَزَةً فَيَسْتَنْجِي بِالْمَاءِ
Artinya : “Ketika itu Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam masuk ketempat buang air besar maka Aku dan seorang anak yang seusiaku membawa wadah kecil yang berisi air dan sebuah tombak kecil dan beliau pun beristinja’ dengan air (HR: Al-Bukhori dan Muslim)
إِذَا ذَهَبَ أَحَدُكُمْ إِلَـى الْغَائِطِ فَلْيَسْتَطِبْ بِثَلاَثَةِ أَحْجَارٍ فَإِنَّهُ تُـجْزِئُ عُنْهُ (رَوَاهُ أَحْـمَدُ وَالنَّسَائِي وَالدَّارُ قُطْنِـي)
Artinya :“Apabila salah seorang dari kalian pergi buang air besar maka hendaklah dia bersuci dengan tiga buah batu maka itu sudah mencukupi (HR: Ahmad, Nasai dan Daruqutni)
✅ Maka dari dua hadist ini kita bisa mengetahui apa itu Istinja’ dan Istijmar dan dengan menggunakan apa istinja’ dan Istijmar tersebut.
✅ Wajib Istinja’ ataupun Istijmar karena setiap yang keluar dari dua jalan(Qubul dan Dubur) kecuali Angin(kentut). Dan kita telah mengetahui dari dua hadist telah lalu bahwasannya beristinja’ itu menggunakan air.
✅ Adapun Istijmar maka menggunakan batu ataupun sesuatu yang bisa menggantikan batu seperti kertas, kain perca, kayu dan yang sejenisnya kecuali tulang.
Syariat Islam dan kepada Alloh segala puji yang sempurna dalam beribadah dan bermuamalah(berinteraksi dengan orang lain), Adab dan Akhlaq.
Maka tidak ada sesuatupun yang bermanfaat bagi manusia kecuali (syariat Islam) telah menjelaskannya dan menganjurkannya dan tidak ada sesuatupun yang membahayakan kecuali (syariat Islam) telah menjelaskannya dan memperingatkan darinya.
Sungguh Syariat Islam telah menjelaskan adab buang hajat dan mewajibkan membersihkan Qubul dan Dubur dari bekas air kencing dan BAB dengan menggunakan batu atau air ataupun sesuatu yang bisa menggantikan batu seperti kertas dan lain-lain.
Cukup menggantikan air dengan menggunakan tiga buah batu untuk menghilangkan najis, dan jika najisnya belum hilang maka seseorang menambahkan istijmarnya dengan menggunakan lima buah batu ataupun tujuh buah batu.
Adapun apabila berlebihan yang keluar dari dua jalan tersebut(Qubul dan Dubur) maka harus menggunakan air yang suci(lagi mensucikan). Dan menggabungkan antara menggunakan batu dan air maka itu lebih utama dan lebih sempurna dalam bersuci dari pada membatasi dengan salah satunya saja.
Sungguh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah memuji penduduk masjid Quba dengan Firmannya :
فِيهِ رِجَالٌ يُـحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوْا وَاللَّهُ يُـحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Artinya :”Didalamnya terdapat orang-orang yang suka mensucikan diri dan Alloh mencintai orang-orang yang mensucikan diri” (QS:At-Taubah:108)
Mereka (penduduk Masjid Quba tersebut berkata :
إنَّا نُـتْبِعُ الْـحِجَارَةَ الْمَاءَ (رَوَاهُ الْبَزَّارُ)
Artinya :”sesungguhnya kami (bersuci dengan) batu dan mengiringinya dengan air”(HR: Al-Bazzar)
Kitab Fiqih Silsilah_Ta'lim_Al-Lughoh_Al-Arobiyyah Mustawa Tsalist Muqorror I'idad Lughoh Universitas Imam Muhammad Bin Su'ud Arab Saudi
✍🏻 Diterjemahkan Oleh : Abu Ahmad Al-Maidani
📲 Telegram https://t.me/Kitab_Kitab_Muqorror_LIPIA
📱 Instagram
https://www.instagram.com/lpi_al_ahsan
🖥 Fanspage www.facebook.com/alahsanmedan
✅ ✳ ISTINJA’ DAN ISTIJMAR DAN TATA CARA KEDUANYA
✅ ✳ Istinja’
Dari Anas Radiallohu ‘Anhu dia berkata :كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُ الـخْلاَءَ فَأَحْـمِلُ أَنَا وَغلُاَمٌ نَـحْوِي إِدَاوَةً مِنْ مَاءٍ وَ عَنَزَةً فَيَسْتَنْجِي بِالْمَاءِ
Artinya : “Ketika itu Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam masuk ketempat buang air besar maka Aku dan seorang anak yang seusiaku membawa wadah kecil yang berisi air dan sebuah tombak kecil dan beliau pun beristinja’ dengan air (HR: Al-Bukhori dan Muslim)
✅✳ Istijmar
Diriwayatkan dari ‘Aisyah Radiallohu ‘Anha bahwasannya Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam bersabda :إِذَا ذَهَبَ أَحَدُكُمْ إِلَـى الْغَائِطِ فَلْيَسْتَطِبْ بِثَلاَثَةِ أَحْجَارٍ فَإِنَّهُ تُـجْزِئُ عُنْهُ (رَوَاهُ أَحْـمَدُ وَالنَّسَائِي وَالدَّارُ قُطْنِـي)
Artinya :“Apabila salah seorang dari kalian pergi buang air besar maka hendaklah dia bersuci dengan tiga buah batu maka itu sudah mencukupi (HR: Ahmad, Nasai dan Daruqutni)
✅ Maka dari dua hadist ini kita bisa mengetahui apa itu Istinja’ dan Istijmar dan dengan menggunakan apa istinja’ dan Istijmar tersebut.
✅✳ Hukum Istinja’dan Istijmar dan tata cara keduanya
✅ Wajib Istinja’ ataupun Istijmar karena setiap yang keluar dari dua jalan(Qubul dan Dubur) kecuali Angin(kentut). Dan kita telah mengetahui dari dua hadist telah lalu bahwasannya beristinja’ itu menggunakan air.
✅ Adapun Istijmar maka menggunakan batu ataupun sesuatu yang bisa menggantikan batu seperti kertas, kain perca, kayu dan yang sejenisnya kecuali tulang.
✅✳ Hikmah disyariatkannya Istinja’ dan Istijmar
Syariat Islam dan kepada Alloh segala puji yang sempurna dalam beribadah dan bermuamalah(berinteraksi dengan orang lain), Adab dan Akhlaq.
Maka tidak ada sesuatupun yang bermanfaat bagi manusia kecuali (syariat Islam) telah menjelaskannya dan menganjurkannya dan tidak ada sesuatupun yang membahayakan kecuali (syariat Islam) telah menjelaskannya dan memperingatkan darinya.
Sungguh Syariat Islam telah menjelaskan adab buang hajat dan mewajibkan membersihkan Qubul dan Dubur dari bekas air kencing dan BAB dengan menggunakan batu atau air ataupun sesuatu yang bisa menggantikan batu seperti kertas dan lain-lain.
✅✳ Diantara Adab Dalam Islam Ketika Buang Hajat
Syariat Islam telah melarang menghadap kiblat apabila seseorang berada di Padang Pasir ataupun tempat-tempat terbuka. Dan boleh melakukan hal tersebut didalam bangunan. Agama Islam juga melarang beristinja’ dengan menggunakan tangan kanan, menggunakan kotoran hewan, makanan ataupun dengan menggunakan sesuatu yang dihormati.✅✳ Tata Cara Istinja’ Dan Istijmar
Setelah buang hajat wajib membersihkan bekas air kencing ataupun kotoran BAB dengan air yang suci sampai diperoleh kebersihan yang sempurna.Cukup menggantikan air dengan menggunakan tiga buah batu untuk menghilangkan najis, dan jika najisnya belum hilang maka seseorang menambahkan istijmarnya dengan menggunakan lima buah batu ataupun tujuh buah batu.
Adapun apabila berlebihan yang keluar dari dua jalan tersebut(Qubul dan Dubur) maka harus menggunakan air yang suci(lagi mensucikan). Dan menggabungkan antara menggunakan batu dan air maka itu lebih utama dan lebih sempurna dalam bersuci dari pada membatasi dengan salah satunya saja.
Sungguh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah memuji penduduk masjid Quba dengan Firmannya :
فِيهِ رِجَالٌ يُـحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوْا وَاللَّهُ يُـحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Artinya :”Didalamnya terdapat orang-orang yang suka mensucikan diri dan Alloh mencintai orang-orang yang mensucikan diri” (QS:At-Taubah:108)
Mereka (penduduk Masjid Quba tersebut berkata :
إنَّا نُـتْبِعُ الْـحِجَارَةَ الْمَاءَ (رَوَاهُ الْبَزَّارُ)
Artinya :”sesungguhnya kami (bersuci dengan) batu dan mengiringinya dengan air”(HR: Al-Bazzar)
Kitab Fiqih Silsilah_Ta'lim_Al-Lughoh_Al-Arobiyyah Mustawa Tsalist Muqorror I'idad Lughoh Universitas Imam Muhammad Bin Su'ud Arab Saudi
✍🏻 Diterjemahkan Oleh : Abu Ahmad Al-Maidani
📲 Telegram https://t.me/Kitab_Kitab_Muqorror_LIPIA
https://www.instagram.com/lpi_al_ahsan
🖥 Fanspage www.facebook.com/alahsanmedan
Komentar
Posting Komentar