Langsung ke konten utama

Thoharoh

Pelajaran Tentang Thoharoh
〰〰〰〰〰〰〰
🚰  THOHAROH
1. Islam dan Thoharoh
2. Pengertian Thoharoh
3. Pembagian Thoharoh
4. Hikmah disyariatkannya Thoharoh
Bersuci Thoharoh
Bersuci merupakan syarat sahnya ibadah

1. Islam dan thoharoh

Islam adalah agama yang Suci, Agama islam menjadikan Wudhu sebagai syarat untuk sholat, thowaf dan menyentuh Mushaf Al-Qur’an, dan agama Islam juga mewajibkan mandi karena Junub, Haidh dan Nifas. Sebagaimana Agama Islam juga menjadikan mandi pada hari jum’at dan dua Hari Raya sebagai sunnah yang sangat ditekankan. Agama Islam juga menganjurkan kebersihan badan serta Agama islam juga menekankan bahwasannya kesucian itu adalah termasuk bagian dari keimanan. Alloh Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

إِنَّ اللَّهَ يُـحِبُّ التَّوَّابِيـْنَ وَيُـحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya : “Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri” (QS:Al-Baqoroh: 222)

2. Pengertian Thoharoh

Thoharoh ialah membersihkan dan mensucikan dari kotoran-kotoran(Najis)
Dan menurut syariat Islam ialah : Mengangkat Hadast dan menghilangkan Najis.

3. Pembagian thoharoh

Thoharoh terbagi menjadi dua bagian Yaitu : Bersuci dari Hadast dan bersuci dari Najis.

a. Bersuci dari Hadast
Hadast ialah sesuatu yang mencegah dari sahnya sebahagian amal ibadah, dan hadast itu tidaklah terjadi kecuali di badan.

Hadast terbagi dua bahagian :
✳ Hadast Kecil dan yang menyebabkannya ialah sesuatu yang membatalkan wudhu’ dan
✳ Hadast Besar dan yang menyebabkanya ialah Jima’(Berhubungan badan) dan Ihtilam (Mimpi basah) serta Haid ataupun Nifas.

🖌 Bersuci dari Hadast kecil ialah dengan berwudhu
🖌 Bersuci dari Hadast besar ialah dengan Mandi wajib, dan Tayammum bisa menggantikan wudhu’ dan mandi ketika ketiadaan air ataupun tidak mampu menggunakan air tersebut karena sebab sakit atau sangat dingin dan sejenisnya.

b. Bersuci dari Najis

Bersuci dari Najis misalnya suci pakaian dan badan dari darah dan air kencing dan kotoran BAB dan dinamakan bersuci dengan menghilangkan najis, dan sudah seharusnya bagi orang yang sholat  suci pakaian dan badannya yang dia sholat pada tempat tersebut dan dinamakan bersuci dengan menghilangkan najis.

4. Manfaat Disyariatkannya Thoharoh/ Bersuci


1. Agama Islam mewajibkan bersuci agar seorang muslim dihadapan Rabbnya dalam keadaan suci dan bersih.

2. Menggunakan Air itu bisa memperbaiki semangat dan menghilangkan aroma-aroma yang tidak disukai dari orang yang melaksanakan sholat.

3. Dari hal tersebut juga kita mengetahui bahwasannya agama Islam telah mewajibkan sesuatu yang dianjurkan oleh berbagai ilmu Kesehatan pada masa sekarang ini.

Kitab Fiqih Silsilah_Ta'lim_Al-Lughoh_Al-Arobiyyah Mustawa Tsalist Muqorror I'idad Lughoh Universitas Imam Muhammad Bin Su'ud Arab Saudi

✍🏻 Diterjemahkan Oleh : Abu Ahmad Al-Maidani
📲 Telegram https://t.me/Kitab_Kitab_Muqorror_LIPIA
📱 Instagram
https://www.instagram.com/lpi_al_ahsan
🖥 Fanspage www.facebook.com/alahsanmedan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Istinja dan Istijmar

PELAJARAN KE 5 ✅ ✳ ISTINJA’ DAN ISTIJMAR DAN TATA CARA KEDUANYA ✅ ✳ Istinja’ Dari Anas Radiallohu ‘Anhu dia berkata : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُ الـخْلاَءَ فَأَحْـمِلُ أَنَا وَغلُاَمٌ نَـحْوِي إِدَاوَةً مِنْ مَاءٍ وَ عَنَزَةً فَيَسْتَنْجِي بِالْمَاءِ Artinya : “Ketika itu Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam masuk ketempat buang air  besar maka Aku dan seorang anak yang seusiaku membawa wadah kecil yang berisi air dan sebuah tombak kecil dan beliau pun beristinja’ dengan air (HR: Al-Bukhori dan Muslim) ✅✳ Istijmar Diriwayatkan dari ‘Aisyah Radiallohu ‘Anha bahwasannya Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam bersabda : إِذَا ذَهَبَ أَحَدُكُمْ إِلَـى الْغَائِطِ فَلْيَسْتَطِبْ بِثَلاَثَةِ أَحْجَارٍ فَإِنَّهُ تُـجْزِئُ عُنْهُ (رَوَاهُ أَحْـمَدُ وَالنَّسَائِي وَالدَّارُ قُطْنِـي) Artinya :“Apabila salah seorang dari kalian pergi buang air besar maka hendaklah dia bersuci dengan tiga buah batu maka itu sudah mencukupi (HR: Ahmad, Nasai dan D

Tata Cara Mandi Wajib Mandi Junub Secara Islami

MANDI WAJIB 1.  Pengertian Mandi Wajib Meratakan seluruh tubuh dengan air yang suci(lagi mensucikan). Sungguh Alloh telah memerintahkan kita mandi karena junub, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman : وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْا Artinya : Apabila kalian dalam keadaan junub maka bersucilah (mandilah) kalian (QS:Al-Maidah:6) Sebagaimana Alloh Ta'ala telah memerintahkan perempuan haidh agar mandi setelah selesai haidhnya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلاَ تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يـُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيـُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kalian menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kalian mendekati(mencampuri) mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka

Bolehkah Kita Ucapkan "Seandainya?"

BEBERAPA MACAM HUKUM MENGGUNAKAN KATA 'SEANDAINYA'⁣ ⁣ 1️⃣ Apabila ucapan ‘seandainya’ digunakan untuk memprotes syari’at, dalam hal ini hukumnya haram. Contohnya adalah perkataan: “Seandainya judi itu halal, tentu kami sudah untung besar setiap harinya.”⁣ ⁣ 2️⃣ Apabila ucapan ‘seandainya’ digunakan untuk menentang takdir, maka hal ini juga hukumnya haram. Semacam perkataan: “Seandainya saya tidak demam, tentu saya tidak akan kehilangan kesempatan yang bagus ini.”⁣ ⁣ 3️⃣ Apabila ucapan ‘seandainya’ digunakan untuk penyesalan, ini juga hukumnya haram. Semacam perkataan: “Seandainya saya tidak ketiduran, tentu saya tidak akan ketinggalan pesawat tersebut.”⁣ ⁣ 4️⃣ Apabila ucapan ‘seandainya’ digunakan untuk menjadikan takdir sebagai dalih untuk berbuat maksiat, maka hukumnya haram. Seperti perkataan orang-orang musyrik:⁣ ⁣ وَقَالُوا لَوْ شَاءَ الرَّحْمَنُ مَا عَبَدْنَاهُمْ⁣ ⁣ “Dan mereka berkata: “Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyemba