Langsung ke konten utama

Orang Yang Paling Berbahagia

 ◾ SIAPAKAH ORANG YANG BAHAGIA ? ◾


(1). Allah 'Azza wa Jalla berfirman :


ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ طُوبَىٰ لَهُمۡ وَحُسۡنُ مَـَٔابٖ


"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan & tempat kembali yang baik" (QS. Ar-Ra'd : 29)


(2). Habib Abu Muhammad رحمه الله berkata :

"Termasuk dari kebahagiaan seorang hamba adalah ketika mati, maka dosa-dosanya juga ikut mati" (Shifatus Shafwah III/317)


(3). Imam Malik bin Anas رحمه الله berkata :


فالسعيد من تمسك بما كان عليه السلف، واجتنب ما أحدثه الخلف


"Maka orang yang berbahagia itu adalah orang yang berpegang teguh dengan apa yang ditempuh oleh salaf (yaitu pendahulu umat ini dari para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in) dan menjauhi apa yang diada-adakan oleh khalaf (yaitu orang-orang yang datang belakangan)" (Fathul Baari XIII/253)


(4). Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :


ﻣﻦ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﺴﻌﺎﺩﺓ ﻭﺍﻟﻔﻼﺡ ﺃﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻛﻠﻤﺎ ﺯﻳﺪ ﻓﻲ ﻋﻠﻤﻪ ﺯﻳﺪ ﻓﻲ ﺗﻮﺍﺿﻌﻪ ﻭﺭﺣﻤﺘﻪ، ﻭﻛﻠﻤﺎ ﺯﻳﺪ ﻓﻲ ﻋﻤﻠﻪ ﺯﻳﺪ ﻓﻲ ﺧﻮﻓﻪ ﻭﺣﺬﺭﻩ، ﻭﻛﻠﻤﺎ ﺯﻳﺪ ﻓﻲ ﻋﻤﺮﻩ ﻧﻘﺺ ﻣﻦ ﺣﺮﺻﻪ، ﻭﻛﻠﻤﺎ ﺯﻳﺪ ﻓﻲ ﻣﺎﻟﻪ ﺯﻳﺪ ﻓﻲ ﺳﺨﺎﺋﻪ ﻭﺑﺬﻟﻪ، ﻭﻛﻠﻤﺎ ﺯﻳﺪ ﻓﻲ ﻗﺪﺭﻩ ﻭﺟﺎﻫﻪ ﺯﻳﺪ ﻓﻲ ﻗﺮﺑﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻗﻀﺎﺀ ﺣﻮﺍﺋﺠﻬﻢ ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺿﻊ ﻟﻬﻢ


"Di antara tanda-tanda kebahagiaan dan keberuntungan adalah jika seorang hamba itu bertambah ilmunya, maka bertambah pula ketawadhuan dan kasih sayangnya, & ketika bertambah amalannya, bertambahlah rasa takut dan kehati-hatiannya, dan ketika bertambahlah umurnya, maka berkuranglah ambisinya (terhadap dunia yang fana), & jika bertambah hartanya, maka bertambahlah kedermawanan dan pengorbanannya, & jika bertambah tinggi kedudukan dan jabatannya maka bertambahlah pendekatannya kepada manusia dan memenuhi keperluan mereka serta tawadhu' di hadapan mereka" (lihat Al Fawaa-id I/155)


✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

https://telegram.me/najmiumar

Instagram : @najmiumar_official

Youtube : najmi umar official

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Istinja dan Istijmar

PELAJARAN KE 5 ✅ ✳ ISTINJA’ DAN ISTIJMAR DAN TATA CARA KEDUANYA ✅ ✳ Istinja’ Dari Anas Radiallohu ‘Anhu dia berkata : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُ الـخْلاَءَ فَأَحْـمِلُ أَنَا وَغلُاَمٌ نَـحْوِي إِدَاوَةً مِنْ مَاءٍ وَ عَنَزَةً فَيَسْتَنْجِي بِالْمَاءِ Artinya : “Ketika itu Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam masuk ketempat buang air  besar maka Aku dan seorang anak yang seusiaku membawa wadah kecil yang berisi air dan sebuah tombak kecil dan beliau pun beristinja’ dengan air (HR: Al-Bukhori dan Muslim) ✅✳ Istijmar Diriwayatkan dari ‘Aisyah Radiallohu ‘Anha bahwasannya Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam bersabda : إِذَا ذَهَبَ أَحَدُكُمْ إِلَـى الْغَائِطِ فَلْيَسْتَطِبْ بِثَلاَثَةِ أَحْجَارٍ فَإِنَّهُ تُـجْزِئُ عُنْهُ (رَوَاهُ أَحْـمَدُ وَالنَّسَائِي وَالدَّارُ قُطْنِـي) Artinya :“Apabila salah seorang dari kalian pergi buang air besar maka hendaklah dia bersuci dengan tiga buah batu maka itu sudah mencukupi (HR: Ahmad, Nasai dan D

Tata Cara Mandi Wajib Mandi Junub Secara Islami

MANDI WAJIB 1.  Pengertian Mandi Wajib Meratakan seluruh tubuh dengan air yang suci(lagi mensucikan). Sungguh Alloh telah memerintahkan kita mandi karena junub, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman : وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْا Artinya : Apabila kalian dalam keadaan junub maka bersucilah (mandilah) kalian (QS:Al-Maidah:6) Sebagaimana Alloh Ta'ala telah memerintahkan perempuan haidh agar mandi setelah selesai haidhnya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلاَ تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يـُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيـُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kalian menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kalian mendekati(mencampuri) mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka

Bolehkah Kita Ucapkan "Seandainya?"

BEBERAPA MACAM HUKUM MENGGUNAKAN KATA 'SEANDAINYA'⁣ ⁣ 1️⃣ Apabila ucapan ‘seandainya’ digunakan untuk memprotes syari’at, dalam hal ini hukumnya haram. Contohnya adalah perkataan: “Seandainya judi itu halal, tentu kami sudah untung besar setiap harinya.”⁣ ⁣ 2️⃣ Apabila ucapan ‘seandainya’ digunakan untuk menentang takdir, maka hal ini juga hukumnya haram. Semacam perkataan: “Seandainya saya tidak demam, tentu saya tidak akan kehilangan kesempatan yang bagus ini.”⁣ ⁣ 3️⃣ Apabila ucapan ‘seandainya’ digunakan untuk penyesalan, ini juga hukumnya haram. Semacam perkataan: “Seandainya saya tidak ketiduran, tentu saya tidak akan ketinggalan pesawat tersebut.”⁣ ⁣ 4️⃣ Apabila ucapan ‘seandainya’ digunakan untuk menjadikan takdir sebagai dalih untuk berbuat maksiat, maka hukumnya haram. Seperti perkataan orang-orang musyrik:⁣ ⁣ وَقَالُوا لَوْ شَاءَ الرَّحْمَنُ مَا عَبَدْنَاهُمْ⁣ ⁣ “Dan mereka berkata: “Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyemba